Translate

Senin, 10 September 2012

SEKILAS TENTANG RUQYAH by BRC


 Masyarakat indonesia masih banyak yang belum mengenal ruqyah,,padahal jelas-jelas ruqyah salah satu terapi solusi sehat yang diajarkan Rasulullah SAW.,,,,masyarakat yang sudah mengenalpun masih banyak yang memaknai ruqyah sebagai pengobatan yang ditujukan untuk mengusir jin bagi yang mengalami kesurupan atau hal-hal yang yang cendrung mengalami penyakit non medis.

Secara bahasa Ruqyah ialah jampik atau mantra, seseorang yang komat-kamit membaca sesuatu yang terkadang bisa dipahami oleh kita dan terkadang tidak dapat dipahami, bisa dikatakan dia sedang meruqyah, mambaca jampik oleh karena itu ruqyah ialah pedang bermata dua yang bisa dipakai untuk kebaikan atau kejelekan seperti santet, tenung, teluh, guna-guna, pelet dll yang pada intinya semua itu ialah sihir, permainan dan tipu daya syetan.
 
Namun secara Istilah, Ruqyah ialah bacaan-bacaan (doa) yang ditujukan untuk kesembuhan dan penangkal penyakit, yang bersumber dari al Quran dan Sunnah (dicontohkan oleh Rasulullah saw atau perbuatan sahabat yang disetujui oleh beliau).

Macam – macam Ruqyah
Pada mulanya Rasulullah saw mengkategorikan Ruqyah sebagai perbuatan Musyrik :

عن ابن مسعود رضي الله عنه قال, سمعت رسول الله ص قال : إن الشرك والتمائم والتولة شرك.

"Dari Ibn Mas’ud ra. Telah berkata, aku mendengar Rasululah saw bersabda: Sesungguhnya Ruqyah, Tamaim (jimat), dan Tiwalah (pelet) ialah musyrik"

HR Ahmad dan Abu Dawud.

Oleh karena Rasulullah saw. Pernah mengaharamkan ruqyah juga mengkhususkan ruqyah yang diperbolehkan bahkan beliau mengerjakannya sendiri, maka ruqyah menjadi dua macam, Ruqyah Syar’iyah dan Ruqyah Syirkiyyah.

A. Ruqyah Syar’iyyah

Ruqyah yang sesuai dengan syara yaitu dengan menyebut nama Allah, bacaan Al Quran atau dengan do’a-do’a yang dicontohkan Rasulullah saw. dengan kata lain Al Ma’tsurat. Karena Ruqyah sudah ada sebelum Rasulullah saw. Diutus dan rasa khawatir bila Ruqyah termasuk kedalam perbuatan Syirik seorang sahabat ‘Auf bin Malik mengadukan hal itu kepada Rasulullah saw. Yang termaktub dalam hadits Muslim :

عن عوف بن مالك : كنا نرقي فيى الجاهلية, فقلنا يا رسول الله ص كيف ترى في ذلك؟ فقال : اعرضوا علي رقاكم. لا بأس بالرقى ما لم تكن شركا.

Dari ‘Auf bin Malik : Kami suka meruqyah dizaman Jahiliyah ; Kami adukan hal ini kepada Rasulullah saw. Bagaimana pandanganmu akan hal tersebut? Beliau menjawab : Perlihatkan padaku Ruqyah kalian. Tidak apa-apa ruqyah selama tidak ada unsur syirik. (HR. Muslim)

Dalam kitab Fathul Majid hal 151, Al Khatabi berkata bahwa Rasulullah meruqyah dan di ruqyah, dan rasulullah saw. Ditanya tentang Ruqyah :

عن جابر رضي الله عنه قال : سئل رسول الله ص عن الرقى. قال من استطاع منكم ان ينفع اخاه فلينفعه.

"Dari Jabir ra berkata : Rasulullah pernah ditanya tentang Ruqyah beliau menjawab : Barang siapa diantara kalian yang mampu memberikan mamfaat untuk saudaranya maka berikanlah". HR Muslim, Ahmad dan Ibn Majah.

Dalam hal ini Imam As Suyuthi berpendapat bahwa para ulama sepakat membolehkan ruqyah jika terkumpulnya tiga syarat :

1. Ruqyah dengan Quran atau nama-nama Allah dan sifat-sifatnya.

2. Dengan bahasa arab atau bahasa yang dipahami maknanya.

3. Berkeyakinan bahwa sesungguhnya ruqyah itu tidak berfaidah secara langsung, akan tetapi semua itu terjadi karena taqdir Allah ta’ala.


B. Ruqyah Syirkiyyah


Ruqyah yang dilarang oleh Rasulullah saw. Karena mengandung bacaan-bacaan dan perbuatan-perbuatan musyrik atau memakai jimat. Ruquah Syirkiyyah yaitu ruqyah dengan memakai kalimat-kalimat syirik seperti menyebut-nyebut nama Dewa, seperti Lata, Manat, Uzza dan Hubal (nama patung-patung sembahan orang kafir Qurasy) orang-orang sholih yang telah meninggal diakui sebagai ulama atau tokoh agama seperti Abdul Qadil Al Jaelani dll, baik untuk menyembuhkan penyakit, minta kekebalan, yang hal itu dijadikan sebagai tawasul untuk segera dikabulnya do’a. Termasuk didalamnya ruqyah dengan tenaga dalam, transfer energi, membakar ayat al Qur’an lalu meminumnya dll, yang tidak pernah dikerjakan oleh Rasulullah saw.

Hal tersebut pernah terjadi dizaman sahabat, dari Zainab istri Abdullah ibn Mas’ud ia berkata : Sesungguhnya Abdullah melihat tali dileherku; Apa ini ? Aku menjawab : Tali yang telah diruqyah bagiku. Maka Abdullah mengambilnya dan memotongnya dan berkata : Engkau itu keluarga Abdullah yang akan terjaga dari syirik, aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda : Sesungguhnya Ruqyah, Jimat dan pelet itu ialah perbuatan Syirik. Aku berkata, sungguh mataku selalu berair, lalu aku datang kepada seorang yahudi dan ia mengajarkanku satu ruqyah (jampik), apabila aku membacanya mataku berhenti berair. Abdullah berkata : Itulah perbuatan syetan, apabila kau taati ia (dengan membacanya) ia diam, dan apabila kau ingkari dia (tidak memakai dan tidak membacanya) ia menusuk-nusukan tangannya. Sesungguhnya cukup bagimu berdo’a dengan apa yang telah dicontohkan rasulullah saw :

أذهب البأس, رب الناس, واشف انت الشافي, لا شفاء إلا شفاؤك شفاء لا يغادر سقما.

"Wahai tuhan manusia Jauhkanlah penyakit, sembuhkanlah karena Engkaulah Yang Maha menyembuhkan, tiada kesembuhan melainkan darimu dengan kesembuhan yang tidak akan meninggalkan penyakit.

HR Abu Dawud dan Ibn Majah.
Didalam hadits Bukhari dan Muslim ada satu hadits yang menjelaskan bahwa diantara tujuh puluh ribu muslim akan masuk syurga tanpa hisab ialah orang yang tidak minta diruqyah dan bertato, tentu saja yang dimaksud ruqyah ialah ruqyah Syirkiyyah. Berdasarkan kajian Rasulullahpun melakukan ruqyah


 Mau Lebih Fokus untuk Mencoba ,,,,Klik disini :)

 

Minggu, 09 September 2012

Obat alami atasi kolestrol dan turunkan berat badan


Obat alami secara khasiat tak kalah bersaing Daun Jatibelanda atasi kolestrol

 by KOMPAS

Daun-daunan kini telah banyak digunakan sebagai bahan racikan obat  di antaranya adalah Jati Belanda. Khasiat herba ini telah teruji, seperti kemampuannya menekan risiko diare, mengatasi masalah berat badan, hingga mengontrol laju kolesterol.
Sejak zaman dulu masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di Pulau Jawa, telah mengenal dan memakai air rebusan daun jati belanda sebagai bahan baku jamu pelangsing tubuh, biasa disebut galian singset (bahasa Jawa). Pengalaman sekaligus bukti empiris inilah yang “ditangkap” perusahaan jamu, sehingga saat ini hampir semua jamu pelangsing selalu mengambil khasiat daun jati belanda.
Setyoko dari Kebun Tanaman Obat Sekarwangi, menjelaskan bahwa untuk menjadikan ramuan dapat dilakukan dengan mengeringkan daunnya. Selanjutnya digiling untuk dibuat serbuk.
“Setelah menjadi serbuk, ambil 20 gram, lalu seduh dengan air panas. Saring dan minum dua kali sehari. Namun, mereka yang bermasalah dengan ginjal sebaiknya menghindari ramuan ini,” katanya.
Banyak penelitian membuktikan bahwa daun jati bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Belakangan daun jati belanda dipercaya memiliki manfaat lebih dari itu, yakni berpotensi untuk dikembangkan sebagai herba pengontrol kolesterol.
Nyata menurun Yosie Andriani H.S. di Laboratorium Biokimia Institut Pertanian Bogor pernah melakukan penelitian guna mengetahui pengaruh daun jati belanda (dalam bentuk ekstrak air, ekstrak etanol, dan fraksi aktif steroid) terhadap kadar lipid darah (TPC, trigliserida, LDL, dan HDL/high density lipoprotein).
Penelitian menggunakan kelinci sebagai hewan percobaan pada empat kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok terdiri atas lima ekor.
Ternyata pemberian ekstrak daun jati belanda (dalam tiga bentuk ekstrak air, ekstrak etanol, dan fraksi aktif steroid) berpengaruh terhadap kadar lipid darah (TPC, trigliserida, LDL, dan HDL). Kadar TPC, LDL, dan trigliserida pada perlakuan kontrol (tanpa pemberian daun jati) terlihat sangat tinggi (berbeda nyata) dibandingkan dengan kadar TPC, LDL, dan trigliserida yang diberi perlakuan daun jati.
Fakta ini menunjukkan adanya penurunan kadar TPC, LDL, dan trigliserida akibat pemberian daun jati belanda. Persentase penurunan kadar TPC tertinggi terjadi dalam pemberian daun jati belanda pada perlakuan ekstrak etanol (62 persen), diikuti perlakuan ekstrak air (55 persen), dan fraksi aktif steroid (36 persen).
Naikkan HDL Pemberian ekstrak daun jati belanda juga berdampak pada peningkatan HDL. HDL dapat menurunkan kadar kolesterol dalam sel dengan cara mengambil kelebihan kolesterol dari jaringan untuk kemudian diproses di hati lalu dibuang bersama cairan empedu.
Gan (1987) menyebutkan, HDL memiliki efek protektif terhadap pembuluh darah jantung. Lebih lanjut, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa daun jati belanda terbukti mampu menurunkan kadar lipid darah. Ini berarti daun jati belanda bisa dijadikan obat alternatif antihiperlipidemia.
Fakta ini beberapa tahun terakhir ditanggapi oleh para pengusaha jamu dengan mengembangkan produk berbahan baku daun jati belanda. Tak heran, banyak tersedia produk olahan fitofarmaka berbahan dasar herba ini, seperti dalam bentuk serbuk dalam kapsul maupun seduhan, layaknya teh.
Dijelaskan Setyoko, pada prinsipnya herba ini sangat aman, tentu saja jika diolah dengan murni dan bersih, tanpa campuran bahan kimia. “Agar lebih yakin, tak ada salahnya coba mengolah dan meramunya sendiri, guna memastikan bebas dari campuran bahan kimia,” tambahnya.
Selain daunnya, bagian lain dari pohon jati belanda yang berkhasiat obat adalah kulit, buah, dan bijinya. Bagian dalam kulitnya biasa dipakai sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit cacing, bengkak kaki atau kaki gajah.
Buahnya digunakan sebagai obat batuk rejan. Rebusan bijinya yang sudah dibakar seperti kopi dapat diminum sebagai obat sembelit. Namun, tetap perlu kehati-hatian dalam menggunakan daun dan biji jati belanda sebagai obat. Pasalnya, bila terlalu berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan usus. Karena itu, selain bagian daunnya, pemanfaatan bagian lain jati belanda saat ini relatif jarang dan memang belum ada uji toksiknya.
Jika Anda tertarik untuk menaman jati belanda, sebenarnya relatif mudah. Tanaman ini tidak butuh air banyak dan tak memerlukan perawatan khusus.
Cukup Diseduh Meramu daun jati belanda relatif mudah. Daun yang sudah dikeringkan cukup diseduh dengan air panas, seperti halnya membuat teh. Sering juga daun ini dibuat ekstrak atau serbuk.
Berikut beberapa contoh ramuan:
1. Peluruh kolesterol
Ambil beberapa lembar daun jati belanda kering. Seduh dengan air panas secukupnya, seperti membuat teh. Saring sebelum diminum. Agar tidak hambar, tambahkan satu sendok madu atau gula batu.
2. Pereda Diare
Daun jati belanda kering digiling untuk dijadikan serbuk. Ambil 20 gr serbuk ini dan seduh dengan air panas. Kemudian saring dan minum dua kali sehari. Jika suka, bisa dicampur kencur dan madu secukupnya.
Catatan: Orang yang bermasalah dengan ginjal sebaiknya menghindari ramuan ini.
3. Pelangsing
Ambil tujuh lembar daun jati belanda segar lalu cuci bersih. Tambahkan sepotong rimpang bangle, temulawak, atau kunir putih. Rebus dengan satu setengah gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum. Saat meramunya harus bersamaan dengan temulawak atau kunir putih guna mengurangi efek iritasi lambung. Selama mengonsumsi ramuan ini, tetaplah minum banyak air putih.

BAGI YANG INGIN LEBIH PRAKTIS KINI TELAH HADIR JATI BELANDA  KAPSUL  “klik disini!!!!